Rabu, 18 November 2015

Cerita Relawan



Kucing Saluran Air

Hari Rabu tanggal 23 September 2015, saat saya pulang sekolah dengan kondisi sangat lelah. Di depan pintu garasi sudah ada Ibu saya yang bernama Siti Khoiriyah. Dia berdiri di depan pintu dengan muka agak panik dengan membawa sapu. Ibu saya langsung menyuruh saya untuk pergi ke teras kamar saya yang berada di lantai dua. Sesampainya di kamar, saya sangat terkejut. Di sana terdapat lima ekor kucing kecil dan induknya di teras.
Kucing-kucing tersebut masih seperti baru lahir dan kelaparan. Kucing-kucing tersebut tersangkut pada saluran air teras kamar yang sempit dan kotor. Dengan segera saya langsung mengambil kucing-kucing tersebut. Dengan di bantu Ibu saya, saya mengambil kucing-kucing tersebut satu per satu. Kucing-kucing itu tidak bisa tenang dan mencakar-cakar tangan saya. Walaupun penuh dengan bekas cakaran, akhirnya saya berhasil mengambil kucing-kucing tersebut dari saluran air.
Ibu saya membawa kucing-kucing tersebut ke bawah dan menaruhnya di kardus tebal di dekat gudang. Induk dari anak-anak kucing tersebut langsung membaringkan diri dan menyusui anak-anaknya. Saya merasa senang  kucing-kucing itu bisa bergerak dengan bebas. Akhirnya saya dan Ibu saya memutuskan untuk memelihara kucing-kucing tersebut.